Duniamu Icha Uttaran

21.53.00
Bandara Soeta sore itu. Dari kejauhan, wajahnya mulai samar terlihat di antara gelombang kepala manusia lain yang berdesak-desakan. Aku tahu dia bisa lupa wajahku. Kami lama tak bertemu. Namun hari itu, dengan hati ragu, kupaksakan raga bisa menyapanya sembari berharap, sambutan ceriannya memanggil namaku.

Uban dan Alasan Menulis

01.05.00
Sejak SMA, saya memang mulai berasa ada yang tak beres dengan daya ingat saya. Tak jarang, sesekali ketemu teman sekelas waktu di SD, SMP atau SMA, saya berjuang keras mengulang kata tanya di kepala, “Aduh namanya siapa?” Bisa kebayang kan, kalau ada teman seakrab-akrabnya menyapa, terus kita lupa namanya. Meski zaman sekarang banyak sapaan penyelamat seperti, bro, utat, mam, mace, dan sebagainya. Tapi tak bakal lewat beberapa menit setelah saling sapa, teman kita pasti berasa kita lupa namanya.